Perkuliahan malam ini akan disampaikan oleh
seorang guru hebat yang jago ngblog, karya tulisnya sudah tersebar dan bisa
kita nikmati. Beliau adalah Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. adapun menu
perkuliahan yang disuguhkan malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di
Penerbit Indie"
Jika kita cermati tema ini, nampaknya narasumber
sudah membaca dari pengalaman para alumni belajar menulis sebelumnya bahwa banyak mungkin dari para alumni yang mengalami
kesulitan dalam proses penerbitan buku, sehingga narasumber berusaha menepis
pikiran-pikiran itu dengan menyuguhkan materi bahwa menerbitkan buku itu
sangatlah mudah.
Di samping itu, pikiran-pikiran bahwa
menerbitkan buku itu sangatlah sulit disebabkan karena mungkin kita merasa
belum percaya diri dengan resume yang sudah kita buat karena menganggap tulisan
yang diterbitkan harus berkualitas dan layak menjadi konsumsi public seperti
buku-buku best shaller yang tersebar di rak-rak perpustakaan atau toko-toko
buku.
Narasumber malam ini berusaha menepis
pikiran-pikiran itu sekaligus akan memberikan motivasi bahwa menerbitkan buku
itu mudah sekalipun kita seorang pemula. Ada 2 pilihan penerbit yang bisa kita
jadikan referensi dalam menerbitkan buku, dan yang paling mudah adalah
menerbitkan buku melalui Penerbit Indie. Pertanyaannya, mengapa demikian mudah?
Mungkin kita semua berpikir jika menerbitkan
buku merupakan hal yang terlampau sulit bahkan mungkin tidak berlebihan jika
kita katakan menerbitkan buku adalah sebuah khayalan yang tentu saja sulit
bahkan mungkin tidak bisa terealisasi. Semua ini tentu berangkat dari kurangnya
pemahaman bahwa ada banyak pilihan dalam menerbitkan buku. Jika buku-buku yang
tersebar di toko-toko buku dan dipampang berjejer di rak-rak perpustakaan
adalah buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor.
Penerbit Mayor cukup selektif dalam menerima
naskah buku yang akan diterbitkan sehingga mengirim naskah ke penerbit Mayor
akan besar kemungkinan naskah kita ditolak. Di samping itu proses penerbitan
buku di Penerbit Mayor memakan waktu cukup lama.
Sebagai solusi sulitnya menerbitkan buku
tersebut, maka ada opsi penerbit lain yang bisa kita jadikan sebagai pilihan
terutama bagi kita para penulis pemula. Solusinya adalah menerbitkan buku
melalui penerbit Indie karena penerbit ini menjadi solusi atas segudang
persolan tersebut. Ada dua prinsip dalam penerbit Indie yaitu naskah pasti
diterbitkan dan proses penerbitan mudah dan cepat.
Sebagai pemula, tentu Penerbit Indie akan
menjadi pilihan yang tepat. Pada pertemuan malam ini, narsumber berbagi
pengalaman ketika menerbitkan buku di Penerbit Indie. Narasumber menceritakan
bahwa awal menerbitkan buku tidak pernah berpikir apakah buku itu nantinya akan
laku untuk dikomersilkan, karena yang terpikir adalah bisa memiliki buku itu
sudah cukup.
Narasumber sendiri sebenarnya sudah punya keinginan
menulis buku pada tahun 2014. Narasumber sudah berniat membuat buku tutorial
blog. Namun kondisi waktu itu sangat berbeda dengan sekarang, jika sekarang
kita sudah bisa menemukan banyak komunitas dan referensi dalam proses
penerbitan buku termasuk komunitas kita di Belajar Menulis Gelombang 17 ini. Narasumber
hanya mengetahui tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com.
Disitu memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika
mau dua hal itu harus bayar dan biayanya bisa sampai jutaan rupiah.
Pada Awal 2019 narasumber mulai bangkit lagi setelah
impian menerbitkan buku terpendam dalam waktu yang cukup lama. Proses ini
diawali dari ketidaksengajaan menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit
Indie yang menawarkan kemudahan dalam penerbitan buku. Karena menawarkan
kemudahan, narasumber selanjutnya begitu semangat menyelesaikan naskah tulisannya.
Hingga akhirnya pada Oktober 2020 naskah buku pertama dikirim ke salah satu
penerbit Indie dan dalam waktu 3 bulan menunggu akhirnya buku pun bisa
diterbitkan.
Mengikuti perkuliahan “Belajar Menulis” ini
kita akan disuguhkan 30 materi berbeda yang selanjutnya bisa kita kemas menjadi
resume. Resume ini menjadi modal bagi kita untuk menerbitkan sebuah buku. Bahkan
dalam komunitas “Belajar Menulis” ini sudah tergabung juga 4 penerbit Indie
yang siap menerbitkan naskah buku kita.
Apa saja ke 4 penerbit Indie itu? Keempat penerbit
itu adalah: 1. Kamila Press milik Cak Imin; 2. Penerbit rekanan narasumber, 3.
YPTD, 4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng
Penerbit Indie yang menjadi rekanan narasumber malam
ini sudah menerbitkan 23 buku peserta
belajar menulis. Sekarang ini ada 17 naskah yang sedang diproses. Namun ada
ketentuan khusus yang harus diperhatikan bahwa penerbit tidak melakukan editing
terhadap naskah, salah ketik maupun penulisan yang kurang pas lainnya tidak
dikoreksi oleh penerbit, jika ingin
cetak ulang lagi, harus di penerbit rekanan narasumber dan jumlah minimal cetak
yaitu 10 eksemplar.
Adapun biaya penerbitan buku di penerbit
rekanan narasumber Rp. 300,000 dengan maksimal 130 halaman A5, jika lebih dari
itu akan ada biaya tambahan. Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi
target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk
diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. Sebelum proses penerbitan,
pihak penerbit akan mengirimkan kita naskah buku PDF (dengan watermark) untuk
dicek kembali.
Naskah buku harus dilengkapi cover (judul buku
dan nama penulis saja), Prakata, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil
penulis, sinopsis (3 paragraf. masing-masing paragraf 3 kalimat). Prakata wajib
ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain
dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar menulis minta kata pengantar ke
Om Jay.
Karena tidak ada fasilitas editing. Maka ada tips yang bisa kita pedomani dalam mengedit naskah yaitu:
1. Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm);
2. Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo);
3. Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat;
4. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek;
5. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan;
6. Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru.
Jangan digabung dengan bab sebelumnya
Demikian racikan resume dari narasumber yang
bisa saya muat di blog ini, berharap rekan-rekan pembaca dapat memberikan
masukan agar resume ini menjadi lebih baik lagi. Karena apa yang dipaparkan
dalam resume ini belum secara utuh mendeskripsikan pemaparan materi narasumber,
namun setidaknya racikan resume ini memberi gambaran bahwa “menerbitkan buku itu
sangatlah mudah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar