Alhamdulillah tidak terasa malam ini Rabu 17 Pebruari 2021 kita sudah berada di lembaran ke 20, lembaran yang menjadi batas minimal membuat resume yang nantinya kita desain menjadi sebuah buku.
Bahkan sampai detik ini saya pribadi belum merasa percaya diri
untuk kemudian menyusun resume-resume yang sudah saya buat menjadi sebuah buku
karena mungkin saya merasa coretan-coretan saya di blog belum layak menjadi
konsumsi publik.
Malam ini saya beraharap rasa percaya diri itu akan muncul kembali
mengingat materi malam ini menjadi batas minimal pembuatan resume. Di samping
itu narasumber malam ini sepertinya sudah siap untuk membakar semangat para
peserta yang sudah terlihat lesu dan sudah mulai kehilangan konsentrasi bahkan
konsistensi dalam memainkan jemarinya di atas keyboard. Adapun materi kali ini
disuguhkan oleh Bapak Dedi Dwitagama seorang pendidik yang pastinya memiliki
sejuta pengalaman dan prestasi. Menu perkuliahan kali ini bertemakan “Komitmen
Menulis dan Berkarya di Blog”.
Jika kita telusuri di https://id.wikipedia.org/wiki/Blog , kita akan menemukan definisi bahwa Blog adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah laman web. Tulisan-tulisan ini sering kali dimuat dalam urutan isi terbaru dahulu sebelum diikuti isi yang lama, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua orang pengguna internet sesuai dengan topic dan tujuan dari pengguna blog tersebut.
Sejarah blog, mulai 2003, ditemukan oleh Evan Williams, lahir di Nebraska pada 31 Maret 1972. Adapun tujuan penulis menggunakan blog ketika itu adalah untuk mendokumentasikan catatan-catatan penulis. Namun jika kita telusuri di https://www.niagahoster.co.id/blog/blog-adalah/ . Cikal bakal blog dimulai pada tahun 1994 oleh Justin Hall yang membuat jurnal pribadi online dengannama links.net.
Selanjutnya pada tahun 1997, Jorn Barger memperkenalkan istilah “Weblog”
yang merupakan gabungan kata “web” dan “log”. Kemudian pada tahun 1999 dirilis lah tiga platform blog personal. LiveJournal menjadi
platform blog pertama yang didirikan pada tahun tersebut oleh Brad Fitzpatrick. Pyra Labs yang digawangi oleh Evan
Williams dan Meg Hourihan menyusul LiveJournal pada Agustus 1999 dengan platform
blog bernama Blogger. Kemudian dilanjutkan dengan kehadiran platform blog
ketiga, yaitu Xanga
Blog memiliki manfaat dalam banyak hal, jika kita berprofesi
sebagai guru misalnya bisa kita manfaatkan blog sebagai media pembelajaran.
Kita bisa menyisipkan bahan atau materi pelajaran yang bisa berbentuk
powerpoint, foto, video dan sebagainya lalau selanjutnya link blog tersebut
bisa kita share kepada siswa. Media pembelajaran menggunakan blog ini menjadi
sangat relevan terutama di saat pandemi yang mengharuskan pembelajaran
dilakukan secara daring.
Blog yang ramai pengunjungnya adalah blog yang menjawab kebutuhan
masyarakat di dunia maya. Karena itulah kemudian jika menginginkan blog kita
ramai dikunjungi, maka kita harus meramaikan blog tersebut dengan konten-konten
terupdate yang menjadi kebutuhan para pengguna internet. Adapun
terkait soal konten, tentu saja ini adalah hak kita untuk kemudian
meramaikannya dengan konten apa, karena kita bebas untuk mengelola sendiri.
Namun pada prinsipnya konten tersebut setidaknya memberi manfaat untuk orang
lain.
Blog umumnya ada dua versi, ada yang gratis ada juga yang
berbayar. Blog bayar atau gratis secara penampakan hampir sama, yang membedakan
adalah jika yang bayar iklannya bisa dikendalikan oleh pemilik, sementara yang
gratis iklannya tergantung dari penyedia platform. Selanjutnya yang membedakan
antara blog berbayar dengan yang gratis adalah jika dalam durasi
satu tahun kita tidak membayar iuran pada blog berbayar, maka akan secara
otomatis blog kita akan hilang dari peredaran. Berbeda halnya dengan blog
gratis yang akan tetap aman dan nyaman di tempatnya sekalipun kita sudah tidak
mengurusnya lagi.
Selanjutnya hal yang paling berat dalam mengelola blog
adalah konsistensi, dan komitmen blogging. Banyak orang yang punya blog, tapi
kemudian terbengkalai tak lagi diisi bahkan sampai lupa passwordnya
dan akibatnya membuat blog baru lagi, tapi mangkrak lagi tak berkelanjutan,
demikian seterusnya. Karena itulah kemudian keistiqomahan dalam mengelola blog
menjadi “PR” tersendiri bagi kita, dan sudah pasti hanya kita yang bisa
menjawab persoalan ini.
Istiqomah dalam menorehkan jejak digital di blog memang persoalan
yang teramat sulit, namun sesuatu yang sulit bukan berarti membuat kita
kehilangan arah, bukankah dalam al Quran Allah menegaskan Maka
sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, (QS al Inshirah 5).
Karena itulah kemudian mari kita berikhtiar untuk menulis dan terus menulis
Closing statement dari narasumber kali ini sangat menarik untuk
kita resapi:
Bayangkan jika seorang koruptor yang pernah viral beritanya dan
dipenjara memiliki seorang cucu, lau cucu sang koruptor itu browsing nama
kakek/neneknya di mesin pencari dan menemukan cerita kasus kakeknya. Kita bisa
bayangkan bagaimana orang tua sang cucu menjawab pertanyaan anaknya setelah tau
cerita kakeknya?
Bayangkan jika suatu ketika nanti cucu kita mencari nama kakeknya
di mesin pencarian lalu menemukan tulisan-tulisan sang kakek di blog dengan
wajah masa lalu. Kita bisa bayangkan betapa bangganya cucu tersebut.
“Tinggalkanlah
jejak digital kepada anak cucu kita, cukuplah jejak itu sebagai bukti bahwa
ilmu adalah warisan permanen yang akan dikenang sepanjang masa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar