Alhamdulillah hari ini Jumat 13 Januari 2021 perkuliahan para pegiat literasi memasuki hari yang ke 5. Tidak terasa kita sudah disuguhkan ilmu dan pengalaman luar biasa dari para nara sumber. Hari ini menu perkuliahan disuguhkan bapak Bambang Purwanto, S.Kom., G
r. atau akrab dengan sapaan “Mr. Bams”. Pertemuan kali ini mengangkat tema “ Menebarkan Semangat Hobi Menulis untuk Gerakan Literasi Sekolah”.
Sebagai seorang yang sudah terlanjur jatuh
cinta pada dunia tulis menulis, sejatinya semangat menulis tidak sebatas
keinginan memiliki blog pribadi yang selalu ramai dikunjungi, atau tidak
sebatas menuangkan ide-ide hebat pada halaman-halaman buku namun jauh yang
lebih hebat dan luar biasa dari semua itu adalah kita mampu menjadikan hobi ini
semacam lokomotif yang akan menggerakan semangat literasi di lingkungan masing-masing.
Hal inilah yang dilakukan Mr. Bams, menjadikan
hobi menulis sebagai pondasi untuk membangun budaya literasi yang dimulai dari
lingkungan sekolah. Gerakan yang dilakukan Mr. Bams dimulai sejak tahun 2015 dengan
adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang diinisasi oleh Anis Baswedan. Adapun
program literasi yang dilakukan Mr. Bams ketika itu adalah melaksanakan
kegiatan Gerakan 15 menit membaca sebelum belajar.
Mr. Bams membuat program literasi mingguan
dengan kegiatan Senin Membaca Kitab Suci (SMKS), kemudian hari selasa-kamis
membaca buku non pelajaran dan pada hari Jumat ada kegiatan yang diistilahkan
dengan Jumat Ayo Menulis (JAM). Program ini sesungguhnya menjadi benih yang
nantinya diharapkan menjadi semacam budaya yang dilakukan secara konsisten oleh
warga sekolah.
Dalam rangka mengevaluasi program ini, maka
dibuat alat evaluasi berupa table dengan indikator capaian yang benar-benar
terukur untuk melihat perkembangan membaca dan menulis yang dilakukan oleh
seluruh siswa di sekolah. Program ini tentu saja akan memetakan siswa
setidaknya menjadi kelompok, ada siswa
yang memang dengan niat yang ikhlas mengikuti program ini, ada juga siswa
mengikuti program ini karena keterpaksaan. Namun jika program ini secara terus
menerus dilaksanakan dan menjadi semacam “pembiasaan” di sekolah, maka siswa
yang awalnya merasa terpaksa lambat laun akan menikmati program ini.
Semangat literasi dalam pandangan agama juga
memiliki posisi yang cukup strategis. Kita bisa lihat misalnya dalam kajian
agama (baca: Islam) bahwa ayat atau pesan pertama kali yang disampaikan Allah
SWT kepada manusia adalah perintah untuk membaca (lihat QS al ‘Alaq 1-5). Perintah
membaca ini bersifat umum, Tuhan dalam QS al ‘Alaq ayat 1 memerintahkan membaca
apa saja, tidak sebatas teks tertulis. Menikmati keindahan alam, keindahan
langit dengan bintang yang bertaburan sesungguhnya adalah proses membaca. Maka point
penting yang ingin disampaikan al Quran dalam konteks ini adalah bagaimana kita
bisa menjadikan membaca sebagai sebuah aktivitas yang membudaya.
Ringkas & padat 👍
BalasHapus