Artikel

Sabtu, 16 Januari 2021

KIAT MENULIS KILAT (Pertemuan 4)

Hari ini Senin 11 Januari 2021 perkuliahan para pegiat literasi sudah memasuki pertemuan ke 4. Tidak terasa 16 pertemuan lagi kita akan menyelesaikan perkuliahan ini, tentu kita berharap setelah ini akan benar-benar mewarisi ilmu yang disuguhkan Omjay dan Tim karena itulah kemudian ayo kita manfaatkan pertemuan demi pertemuan untuk “menikmati setiap menu ilmu” yang disuguhkan.

Adapun menu pertemuan kali ini adalah “Pengalaman Menjadi Penulis Buku Kilat” yang disuguhkan oleh Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom nara sumber nasional yang sudah pasti kepiawaiannya dalam menulis tidak diragukan lagi. Betapa tidak! Beliau menulis buku dalam durasi yang sangat singkat, hanya dalam waktu 7 hari.

Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam menulis. Karena itu kita harus memiliki  motivasi yang jelas sebelum menuangkan ide-idenya dalam rangkaian kata yang akan kita tulis. Mengingat pentingnya pesoalan ini, maka hampir setiap narasumber sebelum menyampaikan materi selalu menanyakan terlebih dahulu motivasi dalam menulis. Pada pertemuan ke 4 ini, nara sumber pun di awal penyampaian materi menanyakan hal yang sama. Apa motivasi anda dalam menulis?

Menu yang disuguhkan pada pertemuan kali ini cukup “mengagetkan” otak saya, betapa tidak bayangkan saja Bu Eva yang menurut cerita beliau termasuk baru memulai dalam dunia tulis menulis atau bisa dikatakan masih pemula. Namun ternyata mampu menulis dan melahirkan sebuah buku dalam durasi waktu yang teramat singkat. Hanya 7 hari, mungkin tidak? Tapi ternyata pertanyaan ini dijawab oleh Ibu Eva dengan jawaban yang juga mengagetkan, “MUNGKIN”.

Saya menjadi semakin penasran bagaimana beliau bisa melakukan hal ini. Untuk mengobati rasa penasaran tersebut saya mencoba untuk mengolah dan meramu setiap pemaparan yang disampaikan Ibu Eva. Setelah meramu dan mengolah penyampaian materi Ibu Eva, setidaknya saya bisa menyimpulkan bahwa ada 5 hal yang harus kita siapkan:

PERTAMA, Niat yang Kuat. Langkah yang pertama dan utama sebelum mulai menulis tentu saja kita harus memastikan bahwa kita memiliki niat yang kokoh. Niat yang kokoh ini sangat berpengaruh terhadap seberapa tangguh nantinya kita menyelesaikan tahapan-tahapan dalam menulis. Karena itulah kemudian niat sangat perlu kita tata dengan baik sebelum mulai menulis.

KEDUA, Menghargai Potensi Diri. Bahasa lain dari menghargai potensi diri adalah bahwa kita harus memiliki rasa percaya diri. Hal ini menjadi sangat penting sebab komponen ini akan menjadi semacam kekuatan bagi kita untuk menerima sebuah tantangan. Hal inilah yang dimiliki Ibu Eva ketika ditantang untuk menulis dengan durasi waktu satu minggu. Awal mula ragu, namun ketika percaya diri ditonjolkan, maka rasa psimis akan berubah menjadi optimisme yang tinggi

KETIGA, Fokus. Setiap pekerjaan tentu saja membutuhkan konsentarsi tinggi yang dalam hal ini saya menggunakan istilah “fokus”. Dalam menulis kita juga harus bisa fokus agar tujuan yang sudah kita desain sejak awal bisa direalisasikan dengan baik.

KEEMPAT, Konsisten yang dalam istilah agama sering kita kenal dengan sebutan “Istiqomah”. Istiqomah ini menjadi sangat penting sebagai tambahan menu yang harus kita miliki ketika menulis. Kita masih ingat bukan materi pertama yang disampaikan Omjay? Omjay sering sekali menjelaskan bahwa menulis tiap hari akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Kita akan menjadi seorang penulis professional jika menulis tiap hari ini bisa kita terapkan. Inilah kekuatan “istiqomah” sehingga wajar lah kemudian dalam agama sering kita mendengar sebuah ungkapan: “Istiqomah itu lebih baik dari seribu orang yang memiliki karomah”

KELIMA, Merumuskan Target. Di samping keempat hal di atas, saya bisa memaparkan disini bahwa Ibu Eva juga merumuskan target untuk bisa menulis buku dalam durasi 7 hari. Seperti yang dideskripsikan dalam blog pribadi beliau bahwa di hari pertama hal yang dilakukan adalah membuat mind mapping, hari kedua membuat daftar isi, hari ketiga membuat outline, hari keempat dan seterusnya mulai menuangkan ide-ide berdasarkan outline yang sudah dibuat dan hal yang paling penting dalam proses menulis adalah tuangkan semua ide-ide yang kita miliki tanpa harus melakukan proses editing terlebih dahulu agar ide-ide yang kita miliki bisa tersalurkan dengan utuh.

Kelima hal inilah yang bisa saya simpulkan dari hasil mengolah dan meramu penjelasan nara sumber dalam pertemuan kali ini. Tentu saja apa yang saya simpulkan dari pemaparan nara sumber ini tidak secara otomatis merepresentasikan semua pesan yang disampiakan narasumber, karena itulah kemudian saya berharap para pembaca yang budiman yang tergabung dalam gelombang 17 untuk memberikan kritik dan saran terutama Omjay dan Tim.

12 komentar:

  1. Mantap resumenya Bapak. Lanjutkan semangatnya.👍

    BalasHapus
  2. Menilis cepat, hatus dengan kiat yang tepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bapak. Mohon bimbingan dan arahannya

      Hapus
  3. Mantaaap...semangat menulis dan mnginspirasi

    https://gupres2020.blogspot.com/2021/01/inovasi-guru-bogger-identitas-milenial.html

    BalasHapus
  4. Waah mntep pa, resumenya lengkap dan sempurna. Good job 🙏👍

    BalasHapus
  5. jadi semangat nih..untuk menulis lagi

    BalasHapus
  6. Masya Allah, kiatnya mantap Pak Ahmad.

    BalasHapus